Selasa, 31 Agustus 2010

Disdukcapil Buka Jalur Khusus Pembuatan KTP


PALANGKA RAYA, Penyaksi_



Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Palangka Raya Sularto, kemarin, mengungkapkan, dalam membuat dan mengurus administrasi kependudukan, baik kartu keluarga (KK), KTP, maupun akte kelahiran, ada membuka jalur khusus.



Sularto mengatakan, pengurusan jalur khusus bertujuan membantu masyarakat yang penting dan terdesak harus memiliki administrasi kependudukan untuk keperluan tertentu, misalnya, pembuatan KTP bagi yang akan melahirkan, datang dari daerah jauh, dan sebagainya.



Jalur tersebut dibuat alasan kemanusiaan dan berdasarkan kebijakan Kepala Disdukcapil kota. Karena, bila mengacu para peraturan perundang-undangan yang berlaku hal itu tidak diperbolehkan.



Prosedur menggunakan jalur khusus itu hanya dapat dilakukan bila bertemu langsung ke Kadis dan membuat pernyataan bahwa administrasi kependudukan benar-benar penting dan mendesak dengan mencantumkan alasannya secara jelas.



Sehingga, para staff Disdukcapil tidak berwenang menerapkan atau menggunakan jalur khusus tersebut untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.



Ditiadakan



Sementara, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Palangka Raya Mambang I Tubil, Senin (30/8), mengatakan, peraturan perundang-undangan maupun peraturan daerah (perda) tidak ada mengijinkan atau memerbolehkan diadakannya jalur khusus dalam membuat administrasi kependudukan.



Dengan adanya jalur ini berdampak negatif, rawan terjadi tindak pidana korupsi dan membeda-bedakan pelayanan terhadap masyarakat. Jika pembuatan KTP atau lainnya membutuhkan waktu 1bulan atau lebih, maka semua orang harus mengikuti dan mematuhinya, siapapun itu.



Karena, masyarakat Palangka Raya memiliki hak yang sama dalam menerima pelayanan dari pemerintah. Sehingga, disdukcapil harus menghapus pembuatan jalur khusus tersebut dan memerbaiki ataupun memercepat prosesnya, itu lebih baik dan efektif.



“Khwatirnya banyak masyarakat yang menggunakan jalur khusus dengan berbagai cara, berbohong, memalsukan data, atau memberi uang, terpenting cepat selesai, lalu bagaimana dengan yang tidak memiliki uang,” kata Mambang
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar