Kamis, 12 Agustus 2010

Jantung Okta Bocor, Butuh Bantuan

PALANGKA RAYA, Penyaksi:



Okta Abrianto bocah asal Kampung Luhuk Langkuas, Kecamatan Rungan Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah sejak lahir mengidap penyakit bocor jantung.



Hingga kini penyakit bocah yang telah berumur 10 tahun ini tak kunjung sembuh, bahkan belum ditangani secara serius. Hal ini dikarenakan pekerjaan orang tuannya sebagai petani yang hasilnya hanya cukup untuk makan.



“Dokter bilang, anak saya harus di operasi, di rumah sakit Harapan Kita Jakarta. Operasi itu kan biayanya mahal, sampai ratusan juta. Mana ada uang segitu. Jangankan operasi, membawa ke Jakarta saja bingung dari mana uangnya,” kata Ciau, ibu Okta ini, Kamis (12/8), di UGD RSUD Doris Silvanus.



Dibawa ke rumah sakit ini saja, ungkap Ciau, di suruh sama tante Nenie Lambung, anggota DPRD Kota Palangka Raya. Awalnya kami hanya ingin meminta saran, karena tidak tahu lagi harus minta tolong sama siapa.



Sebab, sudah berbagai upaya dilakukan, mulai dari mengajukan permohonan ke Pemerintah Kabupaten Gunung Mas sampai Pemerintah Provinsi Kalteng, namun sampai sekarang belum ada tanggapan.



Apalagi, kami tidak ada ikut jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) semakin mempersulit mengobatinya. Kami hanya mampu berobat jalan, karena dananya tidak begitu mahal.



“Dibawa kerumah sakit kalau sudah sesak napas dan tak mampu lagi menahan rasa sakitnya. Itupun sebentar saja, langsung di bawa pulang,” kata Ciau sembari mengusap air matanya.



Bocah yang menderita penyakit jantung ini tubuhnya sangat kurus kering dan seolah tak berdaging. Dia hanya menangis untuk menahan betapa sakutnya dada sebelah kirinya.



“Dari kecil aku sudah merasakan sakitnya, perih, dan seperti di tusuk-tusuk pisau dada sebelah kiriku. Apalagi kalau bergerak, rasanya sesak sekali,” kata Okta menunduk menahan air matanya.



“Aku mau sembuh, dan normal seperti anak lainnya. Aku sudah tidak sanggup lagi menahan rasa sakit ini. Aku iri dengan kekawanan yang bebas bergerak dan bisa bermain. Mohon bantu biaya operasi ku,” tambahnya tanpa melihat lawan bicaranya.



Ibu bocah penderita bocor jantung ini menambahkan, di mohon dengan sangat kepada seluruh dermawan yang ada di Bumi Tambun Bungai ini bisa membantu biaya operasi anak kami ini, khususnya kepada bapak Bupati dan Gubernur Kalteng.



“Supaya dia hidup normal layaknya anak-anak lainnya. Kalau mengharapkan dari hasil panen, tidak akan mungkin dapat membawa anak saya operasi di Jakarta,” kata Ciau dengan wajah memelas dan penuh harap dari dermawan.



Penyakit jantung bocor merupakan penyakit kelainan pada katup jantung yang tidak dapat menutup sempurna. Gejalanya, sesak nafas karena aliran darah terganggu sehingga akibat gangguan pertukaran oksigen di paru-paru.



Kemudian, detak jantung tak beraturan, akibat gangguan pemompaan jantung disebabkan aliran darah kacau, dan sebagainya. Penyakit ini termasuk gangguan serius yang bisa berakibat kematian. Bahan, Selama hidup penderita harus terus menerus tergantung obat.



Sembuhnya penyakit jantung bocor ini berpeluang besar, namun memerlukan biaya relatif besar, baik untuk operasi maupun pengobatan alternatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar