PALANGKA RAYA, Penyaksi_
Akibat minimnya partisipasi dan keterlibatan Lurah yang ada di Palangka Raya dalam mensosialisasikan maupun merangsang warganya berdampak pada terbengkalainya bantuan karena tidak dapat disalurkan.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan (Dispertanak) Kota Palangka Raya Asmat Limbong, saat jumpa pers, Rabu (25/8), kepada sejumlah wartawan.
Asmat Limbong mengatakan, jenis-jenis bantuan yang sampai saat ini masih belum dapat disalurkan, diantaranya, bibit ikan, bibit jagung, dan bibit kedelai, palawija, sayur-sayuran, dan sebagainya.
Sebenarnya bila dilihat dari berkas yang disampaikan ke Dispertanak sebenarnya banyak kelompok tani mengajukan. Namun, ketika dilakukan pengecekan luas dan kesiapan lahan untuk digunakan, masih banyak yang belum.
Sehingga, bantuan yang rencananya akan diberikan kepada kelompok atau petani tersebut di tunda hingga lahannya dibersihkan dan siap untuk ditanami.
“Diatas kertas sekiatr 100 kelompok tani mengajukan permohonan, tapi lahannya belum di kelola sama sekali. Jika lahannya masih ditumbuhi pohon dan ilalang, bagaimana bisa diperikan. Bisa-bisa bantuan tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik,” kata Kepala Dispertanak kota ini
Sehingga, Asmat Limbong mengungkapkan, tak jarang warga yang telah diberikan bantuan diingatkan agar mengelola serta memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Apabila bantuan tidak dikembangkan atau dialihkan (dijual) ke warga yang lain akan dilaporkan ke aparat kepolisian, karena telah melakukan penipuan dengan meminta bantuan kepada pemerintah kota (pemko) untuk meningkatkan perekonomian.
“Kita menginginkan bila warga yang sudah mendapat bantuan semakin berkembang biak dan mandiri. Sehingga, budaya atau ketergantungan terhadap bantuan dapat di minimalisir,” kata Kepala Dispertanak ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar