Rabu, 23 Maret 2011

P Raya Tak Bakalan Dapat Adipura

Dewan Kecewa Terhadap Kinerja Pemko P Raya



Oleh: Jaya Wirawana Manurung



PALANGKA RAYA-
DPRD Palangka Raya mengaku sangat kecewa dengan kinerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkup pemerintah kota (pemko) Palangka Raya yang hanya ditugaskan merebut kembali Piala Adipura, sampai saat ini belum tercapai.



Anggota Komisi II DPRD Palangka Raya Yansen A Binti, Selasa (22/3), mengatakan, memboyong piala Adipura ke daerah ini tinggal kenangan. Karena Palangka Raya gagal masuk kepenilaian tahap ke dua.



Menurut penilaian pada putaran pertama Kota Cantik hanya mendapatkan nilai di bawah 70, dan itu jelas tidak bisa melanjutkan ke putaran ke dua. Bahkan, nilai tersebut jauh turun bila dibandingkan tahun sebelumnya.



“Sangat kecewa, bahkan terpukul anjloknya nilai yang diperoleh daerah ini, nilainya hanya 70 kebawah,” kata Yansen kesal.



Padahal, lanjutnya, DPRD dan Pemko sudah berkomitmen untuk memperbaiki nilai Adipura tahun ini. Bahkan lembaga Dewan telah memberikan dukungan penuh, baik secara politik maupun anggaran, agar Adipura kembali ke tangan Kota Palangka Raya.



Tapi ternyata hasilnya sangat mengecewakan. Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah ini bahkan tersisih oleh kabupaten pemekaran dengan bertengger di urutan ketujuh.



Menurutnya, dalam meraih Adipura tidak bisa hanya bekerja sendirian. Harus ada keterpaduan diantara SKPD terkait dan pelibatan masyarakat secara menyeluruh. Karena tanpa peran serta aktif dari masyarakat, mustahil Adipura bisa diraih. “Justru partisipasi masyarakatlah yang sangat berperan membantu Adipura. Sebab, penilaian berhubungan langsung dengan lingkungan masyarakat,” tambahnya.



Oleh sebab itu, Yansen berharap, kedepan pihak eksekutif merangkul segenap lapisan masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran hidup bersih dan sehat. Pola hidup bersih dan sehat harus menjadi budaya masyarakat. Dengan begitu Adipura akan datang dengan sendirinya.



Tidak lepas dari itu, pemko seyogyanya mulai melakukan pembenahan pada infrastruktur yang menjadi titik penilaian. Kemudian giat membangun kesadaran masyarakat untuk melaksanakan pola hidup bersih dan sehat melalui berbagai even.



Misal, melaksanakan lomba RT/RW atau kelurahan terbersih secra berkesinambungan. Hal ini akan memotivasi masyarakat berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar